REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan segera menyiapkan anggaran untuk membantu korban gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang terjadi pada hari Sabtu (25/1).
"Kalau untuk gempa, menurut kami, apa yang sudah dianggarkan ya pasti harus dikeluarkan. Tetapi andaikata kurang, pasti akan segera dipenuhi," kata Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan di Banyumas, Senin.
Wabup mengatakan hal itu kepada wartawan saat meninjau lokasi bencana gempa bumi di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pihaknya akan melihat seberapa besar tingkat kerusakan yang disebabkan oleh gempa karena sebagian menyangkut tempat-tempat umum.
"Seperti masjid dan sekolah ini memang harus segera direnovasi," katanya.
Menurut dia, lebih dari 100 unit rumah dan bangunan yang tersebar di beberapa wilayah Banyumas mengalami kerusakan akibat gempa tersebut seperti Kecamatan Pekuncen, Karanglewas, dan Kemranjen.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo mengatakan bahwa berdasarkan pendataan sementara, jumlah bangunan dan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa mencapai 151 unit.
"Kami masih melakukan verifikasi, namun secara keseluruhan taksiran kerugian mencapai Rp2 miliar," katanya.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyumas Didi Rudwiyanto mengatakan bahwa bangunan Sekolah Dasar Negeri 3 Tumiyang yang rusak akibat gempa akan dicek oleh dinas terkait agar dapat segera diperbaiki.
"Kalau kondisinya membahayakan, tentunya akan direhab total," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa yang terjadi pada hari Sabtu (25/1) berkekuatan 6,5 SR yang berpusat di 8,48 derajat lintang selatan dan 109,17 derajat bujur timur atau Samudra Hindia 104 kilometer barat daya Kebumen dengan kedalaman 48 kilometer.
Pusat gempa berada di bagian dalam lempeng Eurasia di luar zona subduksi lempeng Hindia Australia-Eurasia.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Ahmad Lani Kabupaten Banyumas berada di garis sesar atau patahan sehingga pengaruh gempanya sangat dirasakan.
"Sesar itu terhubung dari Samudra Hindia hingga Cirebon," katanya.