REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, memobilisasi petugas untuk 'jemput bola' merampungkan perekaman data warga untuk e-KTP.
"Kami terus melakukan mobilisasi untuk 'menjemput bola' bagi masyarakat yang berada di distrik terpencil tetapi hendak melakukan perekaman e-KTP," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jayapura Albert di Sentani, Senin (27/1).
Target perekaman e-KTP untuk warga wajib KTP di Kabupaten Jayapura tercatat 155.179 jiwa. Namun, hingga kini baru tercapai sekitar 90 ribu jiwa. Dari 19 distrik yang ada di Kabupaten Jayapura, rata-rata baru mencapai 60 persen untuk target perekaman e-KTP, kecuali distrik terjauh, seperti Airu dan Kaureh.
Ia mengatakan perekaman data warga untuk e-KTP itu, gratis.
"Sebenarnya di Distrik Airu dan Kaureh disediakan mesin perekam dan teknisinya, namun karena jarak yang jauh serta kondisi geografis yang tidak rata, terkadang mesin yang sampai di sana pun tidak bisa dioperasikan," katanya.
Ia mengatakan ketiadaan listrik dan pendukung lainnya, menjadi penghambat pelaksanaan perekaman data e-KTP di wilayah terpencil.
"Target menyelesaikan perekaman e-KTP hingga tahun ini, ternyata belum tercapai, sehingga pemerintah melalui Dispendukcapil masih terus mendorong masyarakat untuk membuat E-KTP," ujarnya.
Meskipun pembuatan E-KTP itu gratis, katanya, untuk wilayah-wilayah di Kabupaten Jayapura dengan kondisi geografis yang tidak sama dengan wilayah lainnya, membuat warga harus tetap memerlukan biaya untuk transportasi ke tempat perekaman itu.
"Bisa dilihat pada masyarakat yang tinggal di Distrik Airu atau Kaureh, meskipun biaya gratis untuk perekaman, namun mereka harus mengeluarkan biaya untuk transportasi dari Distrik Airu ke Distrik Sentani atau distrik terdekat lainnya," ucapnya.