REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan mengganti rumah warga yang rusak akibat bencana banjir yang terjadi di daerah tersebut. "Dari laporan yang diterima, warga korban banjir banyak yang rumahnya rusak. Jadi kami berencana membantu pembangunan rumah mereka," kata Sekda Pemkab Karawang Teddy Rusfendi, di Karawang Ahad (26/1).
Meski sudah ada laporan sementara rumah warga yang rusak, tetapi pihaknya masih menunggu laporan secara langsung dari aparat desa dan kecamatan yang daerahnya dilanda banjir. Selama sekitar sepekan terakhir, banjir di Karawang telah merendam puluhan ribu rumah yang dihuni lebih dari 97 ribu kepala keluarga.
Dari puluhan ribu rumah yang terendam banjir, sebanyak 40 unit rumah di antaranya rusak berat, dan 187 rusak sedang serta sebanyak 605 unit rumah rusak ringan. Untuk infrastruktur yang terkena banjir ialah jalan kabupaten sepanjang 100 kilometer, jalan nasional sepanjang 50 kilometer, serta enam jembatan, 59 masjid, dan 20 sekolah.
Banjir yang melanda Karawang itu akibat tingginya curah hujan di daerah tersebut. Selain itu, juga akibat meluapnya Sungai Citarum, Cibeet dan Sungai Cilamaya serta meluapnya saluran-saluran pembuang dari sungai.
Teddy menilai, warga korban banjir yang rumahnya rusak berat dan sedang itu perlu dibantu. Karena itu pihaknya berencana memperbaiki rumah yang rusak akibat banjir.
"Perbaikan rumah itu nantinya akan dikaitkan dengan program rumah tidak layak huni," kata dia.