Ahad 26 Jan 2014 17:34 WIB

Pejabat Purwakarta Diharap Makin Peka

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berbicara di depan para santri peserta Pelatihan Santri Indigo Telkom-Republika di Ponpes Al Muhajirin, Purwakarta, Rabu (26/10).
Foto: Republika/Sukimintoro
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berbicara di depan para santri peserta Pelatihan Santri Indigo Telkom-Republika di Ponpes Al Muhajirin, Purwakarta, Rabu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengajak pejabat di lingkungan Pemkab untuk lebih peka lagi terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah mereka,  termasuk peka terhadap kejadian bencana alam.

Semakin sensitif perasaan para pejabat ini, diharapkan kinerja mereka dalam melayani masyarakat akan semakin meningkat. "Sensitifitas para pejabat ini perlu diasah lagi," ujar Dedi, Ahad (26/1).

Salah satu upaya untuk mengasah kepekaan pejabat ini, lanjut Dedi, melalui pendekatan seni. Pekan kemarin, sejumlah kepala dinas dituntut untuk bisa membacakan puisi. Puisi tersebut, tentunya merupakan hasil karya sendiri. Adapun temanya, tentang tanah.

Alasan diusungnya tema tanah, kata Dedi, saat ini di sejumlah daerah sedang dilanda bencana. Seperti banjir serta tanah longsor. Dengan kondisi ini, seharusnya semua pihak merenungi penyebab terjadinya bencana ini. Apakah, murni karena faktor alam. Atau kesalahan yang telah diperbuat oleh manusia. Sehingga, alam menjadi marah.

Jika karena manusia, lanjut dia, sudah seharusnya seluruh stake holder mengubah kebiasaan buruk. Supaya, alam ini tetap terjaga keseimbangannya. Sehingga, di kemudian hari tak lagi terdengar adanya bencana.

"Pendekatan melalui seni dan sastra ini, salah satu cara dalam melakukan pembinaan terhadap pegawai," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement