REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Camat Lumbis Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Muh Efendi mengatakan, pascabanjir yang menggenangi rumah warga di wilayahnya sejak Rabu (22/1) menyisakan lumpur setinggi 30 centimeter.
"Setelah banjir surut dan air sungai mulai normal, warga masih disibukkan dengan membersihkan lumpur di rumah masing-masing yang dalamnya sekitar 30 centimeter," ucap Lumbis melalui sambungan telepon, Ahad.
Selain rumah warga, infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya seperti perkantoran dan sekolah turut dipenuhi lumpur dan pasir. Hal itu mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dan proses belajar mengajar yang sekolahnya turut terendam banjir terhenti.
Menurut Camat Sembakung ini, direncanakan pembersihan besar-besar untuk fasilitas umum seperti jalan-jalan akan dilakukan Senin (27/1) besok dengan menggunakan alat berat.
"Kami rencana akan melakukan pembersihan besar-besaran untuk fasilitas umum seperti jalanan dan fasilitas umum lainnya besok (Senin) dengan menggunakan alat berat," ujar dia.
Muh Efendi mengungkapkan, kondisi air saat ini telah normal kembali dan hanya menggenangi desa yang berada di tepian sungai dengan ketinggian sekitar dua meter.
Banjir yang melanda wilayahnya, kata dia, merupakan peristiwa terbesar dan baru pertama kali terjadi karena luapan Sungai Taulumbis Kecamatan Lumbis yang berasal Sungai Solong Pensiangan Negeri Sabah, Malaysia.
"Lumpur dan pasir yang dibawa dari Pensiangan Malaysia itulah yang sekarang menumpuk di Lumbis dengan kedalaman sekitar 30 centimeter," kata dia.