Ahad 26 Jan 2014 07:32 WIB

Enam Alasan Bos Salah Ambil Keputusan

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap pegawai menginginkan bos yang mampu memimpin mereka dalam setiap pekerjaan. Pemimpin adalah orang yang memiliki visi kuat dan mampu memotivasi pekerjanya untuk melakukan hal yang sama demi kemajuan perusahaan.

Sayangnya tidak semua pemimpin yang mampu melakukan hal tersebut. Tidak sedikit pegawai yang kecewa dengan cara kepemimpinan bosnya. Karena kepemimpinan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.

Apa yang membuat bos salah mengambil keputusan? Dilansir laman Forbes, ada enam faktor yang membuat pimpinan salah mengambil keputusan dalam perusahaan.

1. Terlalu terpaku pada pengalaman

Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Hal inilah yang menjadi patokan setiap pemimpin dalam mengambil keputusan. Tapi menurut profesor Darmouth's Tuck School of Business, Sydney Finkelstein, pengalaman juga bisa menjadi hal yang membahayakan, "Hanya karena sebelumnya sebuah keputusan memberikan hasil memuaskan, belum tentu keputusan yang sama berhasil pada organisasi baru di kantor," kata dia. Pimpinan didorong untuk tidak terlalu terpaku pada kesuksesan masa lalu karena belum tentu akan berhasil jika diterapkan hari ini.

2. Kecanduan politik kantor

Alasan ini paling banyak terjadi di kantor. Pemimpin terlalu larut dalam politik kantor sehingga terperosok ke dalam agenda seseorang yang belum tentu baik untuk kemajuan kantor. Ia menjadi buta dan melupakan posisinya sebagai bos yang seharusnya memberikan dorongan untuk memajukan perusahaan.

3. Ketidakjelasan tujuan

Jika tidak memiliki tujuan yang jelas, akan sulit untuk mengambil sebuah keputusan yang baik. Kejelasan tujuan kerja akan mendorong seorang pemimpin membuat keputusan yang bagus. Hal ini akan meningkatkan nilai bos di mata pegawainya.

4. Salah mengurus Sumber Daya Manusia

Seorang pimpinan haruslah tahu apa yang diperlukan oleh pegawainya. Jika tidak memahami pegawainya, ia akan salah mengambil keputusan. "Pemimpin yang baik akan secara berkala meningkatkan nilai sumber dayanya," kata Finkelstein.

5. Tidak melihat kesempatan emas

Pemimpin yang tidak melihat ada kesempatan bagus akan membuat keputusan yang salah. Seorang pemimpin yang mampu melihat celah akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dan menyambungkan titik-titik yang tercerai-berai. Hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan dan dirinya sendiri.

6. Tidak percaya diri

Jangan sampai pimpinan di kantor Anda tidak percaya dengan dirinya sendiri. Tidak akan mampu seorang pimpinan mengambil keputusan bagus jika dia tidak percaya dengan dirinya sendiri. Ia akan menjadi seorang pimpinan yang buruk dan tidak peduli dengan konsekuensi terhadap keputusan yang dibuatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement