REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di kota Manado dan sekitarnya juga menghancurkan rumah ibadah di wilayah tersebut. Data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) di Sulawesi Utara (Sulut), jumlah rumah ibadah yang rusak akibat sapuan banjir bandang terus bertambah.
Saat ini setidaknya ada 54 Masjid dan 35 Gereja rusak berat akibat banjir bandang tersebut. "Saat ini sudah ada, sedikitnya terdapat 35 gereja serta 54 masjid dan mushalla yang rusak diterjang banjir bandang,” terang Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara Kudrat Dukalang, Sabtu (25/1) malam.
Selain rumah ibadah, sejumlah sekolah dibawah Kemenag Sulut pun mengalami rusak sedang hingga berat. Diantaranya, kata Kudrat, ada tiga Raudlatul Athfal (RA), empat Madrasah Ibtidaiyah (MI), empat Madrasah Tsanawiyah (MTs), dua Madrasah Aliyah (MA), dan dua pesantren rusak berat karena sempat terendam banjir 2-4 meter.
Bahkan, lanjut dia, MI Insani dan MTs Insani Tateli, Kab. Minahasa rusak parah karena diterjang badai. Ia mengungkapkan Kepala Kanwil Kemenag Sulut telah memerintahkan membuka posko tanggap darurat di Kepala Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota di Sulut dan pelayanan bantuan darurat lainnya.
Sebelumnya data dari Posko Tanggap Darurat Pemkot Manado, tercatat 29 Gereja dan 24 Masjid rusak parah akibat banjir bandang yang melanda wilayah Sulawesi Utara, Rabu (15/1) lalu. Banjir bandang dan longsor di Sulut ini setidaknya menewaskan 19 orang dan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun.