REPUBLIKA.CO.ID,PATI--Sebanyak 52.636 keluarga atau 178.222 jiwa yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terkena dampak bencana banjir yang melanda daerah setempat sejak sepekan terakhir.
"Jumlah warga yang terkena dampak banjir, dimungkinkan masih bisa berubah, karena ada daerah yang ketinggian genangan banjirnya semakin bertambah dan ada pula yang berkurang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sujono ditemui di Pati, Sabtu.
Dari puluhan ribu warga yang terkena dampak banjir tersebut, katanya, sekitar 17.915 jiwa atau 4.191 keluarga harus mengungsi.
Akan tetapi, lanjut dia, jumlah warga yang mengungsi diperkirakan bisa lebih dari jumlah itu, karena ada pula yang mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terkena dampak banjir.
Sebanyak 17.915 jiwa yang mengungsi tersebut, kata dia, berdasarkan hasil pendataan di sejumlah lokasi pengungsian yang disediakan oleh pemerintah setempat.
Adapun jumlah desa yang mengalami banjir, berjumlah 149 desa yang tersebar di 20 kecamatan.
Dari puluhan desa tersebut, lanjut dia, terdapat beberapa desa yang mengalami dampak banjir paling parah.
Di antaranya, Desa Mintobasuki Banjarsari, Kosean, Pantirejo (Kecamatan Gabus), Wotan, Poncomulyo (Sukolilo), Kasian, Baturejo (Gembong), dan beberapa desa di Kecamatan Juwana.
Ketinggian genangan banjir di masing-masing daerah, menurut dia, bervariasi, karena ada yang mencapai ketinggian hingga 1 meteran lebih.
Selain menggenangi pemukiman warga, banjir di Kabupaten Pati juga menggenangi lahan pertanian yang luasnya diperkirakan mencapai 11.832 hektare.
Belasan ribu hektare lahan pertanian yang tergenang banjir tersebut, tersebar di 10 kecamatan.
Kesepuluh kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Batangan, Sukolilo, Jakenan, Pati Kota, Tayu, Gabus, Kayen, Wedarijaksa, Juwana, dan Dukuhseti.