Jumat 24 Jan 2014 21:53 WIB

Kemacetan di Jalur Pantura Mencapai 25 Kilometer

 Kemacetan kendaraan akibat terhalang banjir di ruas jalan Pantura, Pamanukan, Subang, Jabar, Rabu (22/1).
Foto: Septianjar Muharam
Kemacetan kendaraan akibat terhalang banjir di ruas jalan Pantura, Pamanukan, Subang, Jabar, Rabu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kemacetan arus lalu lintas di sepanjang Jalur Pantura Pati hingga Kudus, Jawa Tengah, akibat banjir yang menggenangi Jalur Pantura Kudus diperkirakan mengakibatkan antrean kendaraan sepanjang 25 kilometer.

Genangan banjir yang terjadi, yakni di Jalan Lingkar Selatan Kudus, di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, tepatnya di depan Terminal Induk Kudus dan Jalan Agil Kusumadya Kudus.

Berdasarkan pantauan, Jumat (24/1), antrean kendaraan truk bersumbu terlihat mulai dari pertigaan Terminal Induk Jati Kudus hingga Jalur Lingkar Pati, di Desa Sukokulon, Kecamatan Margorejo, Pati.

Untuk mengukur panjang antrean kendaraan yang mencapai 25 kilometer tersebut, memanfaatkan speedometer sepeda motor.

Antrean tersebut, lebih parah dibandingkan dengan sebelumnya dan panjang antrean kendaraan juga belum termasuk antrean kendaraan yang dari arah Semarang di sepanjang Jalan Kudus-Demak yang informasinya mencapai Jalur Lingkar, Demak.

Jarak antrean yang dimulai dari Jembatan Tanggulangin di Desa Jati Wetan, Kudus, hingga Jalur Lingkar Demak, sekitar 20 kilometer sehingga jika ditotal panjang antrean kendaraan dari Pati hingga Demak bisa mencapai 45 kilometer.

Pada pukul 08.30 WIB, awalnya antrean kendaraan dari Kudus hingga pertigaan Jalan Lingkar Pati saja. Akan tetapi, antrean kendaraan pada siang hari semakin mengular setelah jalur di Kecamatan Juwana, Pati, bisa dilalui, menyusul genangan banjir yang terjadi di daerah setempat sudah mulai surut.

Seorang sopir truk yang terjebak macet di Jalur Lingkar Pati, Joni (40), mengakui terjebak macet di Jalur Lingkar Pati di Desa Sukokulon, Jumat (24/1) pagi, setelah sebelumnya sempat tertahan selama dua hari di Kecamatan Juwana.

"Kini, kembali terjebak macet dan belum tahu kapan bisa lancar, karena genangan banjir di Kudus belum surut," ujarnya.

Seharusnya, kata dia, perjalanan dari Surabaya ke Pemalang hanya butuh waktu dua hari, namun saat ini sudah empat hari di jalan belum juga sampai tujuan.

Seorang sopir truk pengangkut pupuk, Waris, mengaku sempat terjebak macet di Juwana, karena ada genangan banjir.

Akan tetapi, kata dia, saat ini kembali terjebak macet di Kudus sehingga perjalanan dari Surabaya hingga Kudus saja, sudah lima hari belum ada kepastikan kapan bisa melanjutkan perjalanan.

Biasanya, kata dia, untuk bisa mencapai Palembang hanya butuh waktu delapan hari, sudah bisa pergi dan pulang. "Kenyataannya, sudah lima hari masih tetap berada di Jawa dan belum sampai Palembang," ujarnya.

Kapolres Pati AKBP Bakharuddin Muhammad Syah membenarkan bahwa lalu lintas di Jalur Pantura Pati di Kecamatan Juwana sudah bisa dilalui kendaraan, khususnya truk bersumbu.

Untuk kendaraan pribadi, katanya, belum bisa lewat karena genangan banjirnya belum memungkinkan kendaraan itu melewati jalan tersebut. "Kami sarankan, untuk tidak melintasi terlebih dahulu sebelum benar-benar surut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement