Jumat 24 Jan 2014 17:06 WIB

Tanah Cibadak Bergerak, Penduduk Satu Kampung Diungsikan

Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Longsor dan retakan tanah di Kapung Gonggong RT 2/RW 3 Desa Cibadak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merusak sedikitnya 118 unit bangunan hingga menyebabkan 513 jiwa harus diungsikan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jumat, mencatat dari 118 unit bangunan yang rusak, 50 unit rumah rusak berat, ambruk, dan rata dengan tanah. Sebanyak 38 lainnya mengalami rusak sedang dan 30 unit dalam kondisi terancam.

"Mengingat masih ada pergerakan tanah, kemungkinan ada penambahan jumlah rumah yang rusak," kata Kepala Sub Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, saat dihubungi dari lokasi kejadian.

Budi mengatakan saat ini seluruh warga di RT tersebut telah diungsikan ke rumah-rumah atau pemukiman yang lebih aman.

Warga untuk sementara diungsikan ke permukiman warga atau rumah sanak keluarganya mengingat situasi dan kondisi di lapangan yang masih hujan, sehingga tidak memungkinkan mendirikan tenda.

BPBD juga telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi logistik bagi para pengungsi serta menyalurkan logistik lainnya ke rumah-rumah pengungsian.

Selain merusak rumah warga, longsor dan retakan tanah di perkampungan Gonggong tersebut juga ikut merusak sarana ibadah satu mesjid dan satu sekolah.

Retakan tanah juga merusak akses jalan menuju lokasi perkampungan sepanjang kurang lebih 300 meter sehingga akses jalan terputus.

"Pergerakan tanah cukup terasa, bahkan pegeseran ada yang sampai tujuh meter," ujar Budi.

Budi mengatakan longsor sudah terjadi sejak seminggu yang lalu sejak hujan secara terus menerus melanda wilayah tersebut. Beruntung, tim BPBD yang berjaga di lokasi telah mengevakuasi dan mengingatkan warga untuk waspada sehingga saat longsor besar terjadi tidak ada korban jiwa dan harta benda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement