Jumat 24 Jan 2014 16:49 WIB

Indramayu Darurat Bencana

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Joko Sadewo
 Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (19/1).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -– Banjir yang merendam Kabupaten Indramayu sudah berlangsung sepekan. Pemkab Indramayu, Jawa Barat, pun menetapkan daerah dalam kondisi darurat bencana.

Banjir merendam ribuan hektare tanaman padi. Berdasarkan data dari Kontak Tani Nelayan Andalan  (KTNA) Kabupaten Indramayu, banjir merendam sekitar 60 ribu hektare tanaman padi. ‘’Kemungkinan besar tanaman padi itu harus dilakukan tanam ulang,’’ ujar Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, kepada Republika, Jumat (24/1).

Sebelumnya, Bupati Indramayu, Anna Sophanah menyebutkan, selain menerjang ribuan rumah warga, banjir juga merendam ribuan hektare tanaman padi. Dia menilai, terendamnya areal tanaman padi itu bisa mengancam produksi pangan nasional.

‘’Saya berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk turun tangan mengatasi banjir yang menerjang daerah lumbung padi nasional ini,’’ ujar Bupati Indramayu, Anna Sophanah, saat mengunjungi para pengungsi banjir di SMKN 1 Lelea, Kecamatan Lelea, Kamis (23/1). Selain ke lokasi itu, bupati juga mengunjungi para korban banjir di Kecamatan Terisi, Losarang, dan Kandanghaur.

 

Seperti diketahui, banjir di wilayah Indramayu ini merupakan yang terparah sejak 30 tahun terakhir. Dari 31 kecamatan, tidak ada satupun kecamatan yang luput dari terjangan banjir. Banjir itu melanda 317 desa yang tersebar di 31 kecamatan, dengan ketinggian bervariasi mulai dari 20 cm sampai lebih dari dua meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement