REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --- Kementerian Pertanian (Kementan) masih mengumpulkan data mengenai luas lahan yang terendam genangan air. Banjir dilaporkan menggenangi lumbung-lumbung padi milik pemerintah.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Ahmad Suryana mengatakan lahan yang sempat tergenang harus ditanam kembali begitu cuaca mendukung. Hal ini agar produksi padi nasional tetap tercukupi hingga beberapa bulan ke depan. "Dampaknya nanti pada total produksi di akhir tahun, untuk sekarang belum signifikan," katanya dihubungi Republika, Jumat (24/1).
Pemerintah dikatakan telah merancang program untuk bantuan bibit dan pupuk untuk penanaman kembali. Untuk jangka pendek, Perum Bulog akan menyalurkan persediaan beras milik pemerintah untuk daerah bencana. Total beras milik pemerintah mencapai lebih dari 350 ribu ton.
Bencana banjir dikatakan Ahmad belum menggangu ketahanan nasional. Penyebabnya musim tanam dan musim panen terjadi secara bergiliran. "Tidak semua daerah sudah melakukan penanaman," katanya.
Masa panen juga diperkirakan mundur, meskipun durasinya bervariasi. Ahmad memprediksi produksi padi masih cukup hingga bulan Mei mendatang karena bulan Maret ada musim panen. Dia pun optimis swasembada beras bisa diwujudkan tahun ini.
Saat ini Kementan masih memantau produksi padi agar produksinya cukup dan harga terjaga. Lumbung-lumbung padi milik pemerintah tersebar antara lain di Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Lampung.