Jumat 24 Jan 2014 13:55 WIB

Sungai dari Malaysia Meluap, 83 Desa Nunukan Banjir

Peta perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan.
Foto: Kkp.go.id
Peta perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Sebanyak 83 desa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kini banjir akibat curah hujan tinggi dan kiriman dari sungai yang berhulu di wilayah Malaysia.

Desa yang terkena banjir itu berada di Kecamatan Sembakung sebanyak 15 desa dan 68 desa di Kecamatan Lumbis yang berbatasan dengan Negeri Sabah, Malaysia.

Camat Sembakung, Iskandar, yang dihubungi di Sembakung, Jumat, membenarkan wilayahnya terendam banjir sejak Rabu (21/1) sekitar pukul 08.00 WITA. Banjir yang merendam wilayahnya, katanya, sebagai dampak tingginya curah hujan di wilayah Pesiangan, Negeri Sabah, Malaysia, yang menjadi hulu Sungai Sembakung.

"Banjir merendam wilayah kami setiap tahun akibat meluapnya Sungai Sembakung yang hulunya di wilayah Malaysia," ungkap dia melalui sambungan telepon. Iskandar menyebutkan sebanyak 15 desa di wilayahnya sempat terendam banjir dengan ketinggian mencapai tujuh meter namun saat ini telah surut menjadi 2,20 meter.

Meskipun sebagian besar rumah warganya terendam banjir, namun belum ada yang mengungsi karena rumah-rumah warga telah ditinggikan setelah memperhatikan pengalaman banjir yang berlangsung dua kali setahun itu.

Ia mengimbau seluruh warganya agar tetap waspada karena sewaktu-waktu banjir yang lebih besar bakal terjadi karena curah hujan di hulu Sungai Sembakung masih cukup tinggi hingga saat ini. Dia juga meminta kepada warganya untuk menjaga keamanan harta bendanya.

Seorang warga Kecamatan Lumbis bernama Daud yang dihubungi secara terpisah mengaku desanya terendam banjir sejak dua hari yang lalu. Warga yang saat ini wilayahnya terendam banjir tetap waspada karena genangan air kemungkinan akan kembali naik sewaktu-waktu akibat masih tingginya curah hujan di wilayah Pesiangan Malaysia.

"Saya mendapatkan informasi dari warga Pesiangan (Malaysia) bahwa sampai saat ini hujan deras masih berlangsung di sana. Jadi banjir yang lebih parah kemungkinan akan terjadi lagi," ujar Daud. Ia menyebutkan ketinggian air di kecamatan itu mencapai delapan meter di antaranya terjadi di Desa Mansalong, Bulan-bulan, Ting-ting, dan Beringin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement