REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan, tidak ada tenda khusus atau VVIP (very very important person) bagi Presiden SBY, saat bermalam di pengungsian kompleks Paroki, Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara.
"Saya sampaikan satu hal pemberitaan mengenai tempat penampungan sementara yang digunakan rombongan presiden. Ini adalah tempat menginap malam bila dikaitkan presiden tinggal di tenda sebesar Rp 15 miliar," kata Julian kepada wartawan di lokasi pengungsian kompleks Paroki Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, Kamis (23/1) malam.
"Tidak benar presiden tinggal di tenda seharga Rp 15 miliar, yang jelas yang kami gunakan tenda sebagaimana yang lainnya," tambah Julian.
Julian mengatakan, isu tenda seharga Rp 15 miliar tersebut bisa jadi merujuk pada pengajuan anggaran BNPB ke DPR RI namun telah ditolak DPR RI pada September lalu.
"BNPB berinisitaif mengadakan tenda yang layak dan pantas ditinggali presiden seharga Rp 60 juta, tidak ada keistimewaan lain kecuali tempat menginap," katanya.