REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wakil Bupati Cianjur, Jabar, Suranto, mengimbau warga yang tinggal di sejumlah wilayah rawan bencana untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda bencana.
Dia juga meminta agar warga tidak membuang sampah ke sungai dan selokan, tidak boleh menebang pohon tanpa izin karena dapat mengakibatkan berkurangnya wilayah resapan air. "Akhirnya debit air tersebut mengakibatkan perubahan pergerakan tanah dan terjadilah longsor," katanya, saat meninjau lokasi tanah longsor di Kampung Gedogan, Desa Mekarmulya, Cikalongkulon, Kamis (23/1).
Dia mengatakan atas nama pemerintah Kabupaten Cianjur, memberikan bantuan berupa peralatan dapur, obat-obatan, bahan makanan dan pakaian untuk korban longsor. Secara simbolis penyerahan bantuan tersebut diterima salah seorang korban longsor, Abas, serta ketua RT setempat. Selain itu, Pemkab Cianjur mendirikan posko pelayanan kesehatan untuk warga setempat.
"Di posko ini telah disiapkan dokter untuk memberikan layanan kesehatan yang maksimal. Sedangkan untuk keamanan lingkungan, pihak koramil, polsek setempat ditambah Satuan Pol PP Cianjur dan tim dari BPBD, siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Dia menambahkan, Pemkab Cianjur akan terus mengupayakan kebutuhkan korban baik bantuan moril maupun materil guna mengurangi penderitaan korban, terutama bantuan kesehatan dan obat-obatan serta kebutuhan lainnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Relawan dan Kebencanaan PMI Cianjur Rudy Syachdiar, mengatakan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pemetaan dan pendataan terhadap kebutuhan pengungsi yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari di lokasi.
Pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendataan terhadap kemungkinan terjadinya banjir dan longsor susulan di wilayah tersebut karena bisa terjadi kapanpun menyusul masih tingginya intensitas curah hujan. Dia mencatat sebanyak 40 rumah warga rusak berat dan ringan akibat pergerakan tanah dari longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebanyak 40 KK terpaksa diungsikan.