Kamis 23 Jan 2014 23:23 WIB

Kerugian Infrastruktur Manado Rp 647,9 Miliar

Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Posko tanggap darurat bencana Kota Kota Manado, Sulawesi Utara, mengeluarkan data terbaru kerugian infrastruktur pada Kamis malam sebesar Rp 647,9 miliar.

"Itu adalah nilai kerugian akibat kerusakan infrastuktur di Manado yang disebabkan oleh terjangan banjir bandang pada Rabu, 15 Januari 2014," kata Komandan Posko tanggap darurat bencana Manado Vicky Lumentut di Manado Kamis (23/1).

Vicky mengatakan kerugian tersebut disebabkan kerusakan jalan raya, jembatan, saluran drainase, MCK, air bersih, sanitasi dan pipa PAM, tanggul Tondano, tanggul sungai Sario, tanggul Sawangan.

Ia merinci untuk jalan raya yang rusak ada 19 ruas sepanjang 31,6 kilometer dengan nilai kerugian diperkirakan sebesar Rp 39,5 miliar, kemudian jembatan lima unit sebesar Rp 40,4 miliar, saluran drainase 3,8 kilometer sebanyak Rp 4 miliar.

Lalu untuk MCK, Air bersih, sanitasi dan pipa PAM yang rusak satu unit kerugiannya dihitung mencapai Rp 4 miliar, lalu tanggul Tondano sepanjang 6,2 kilometer kerugiannya ditaksir sebesar Rp 360 miliar dan tanggul sungai Sario satu km senilai Rp 60 miliar.

"Dengan nilai kerugian sebesar itu, kami berharap Manado bisa segera mendapatkan bantuan rehabilitasi paskabencana, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat," katanya.

Laporan kerugian kerusakan infrastruktur tersebut sudah disampaikan kepada BNPB saat melakukan pendataan awal kerusakan bencana di Manado dan nanti akan ditindaklanjuti dengan kedatangan oleh tim dari BNPB dalam waktu dekat.

Menurut dia itu baru data kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, saluran air serta tanggul, belum terhitung lainnya seperti rumah, gedung sekolah, rumah ibadah dan lainnya.

"Kami berharap kiranya dengan bantuan dari BNPB maka pemulihan dan rehabilitasi paskabencana di Manado dapat berjalan maksimal dan dalam waktu secepatnya," katanya.

Vicky mengakui untuk sekarang ini, pemerintah fokus melakukan pembersihan di seluruh wilayah Manado yang porak poranda akibat bencana banjir bandang tersebut.

Caranya antara lain dengan melakukan kerja bakti bersama di semua lokasi bencana bersih-bersih sampah dan lumpur setinggi 1-2meter yang dibawa air saat menerjang Manado pada 15 Januari, kata Vicky.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement