Kamis 23 Jan 2014 08:43 WIB

Kru Helikopter yang Hilang Kontak di Nunukan Selamat

Helikopter Mi-17 milik TNI AD.
Foto: Antara
Helikopter Mi-17 milik TNI AD.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalion Infantri (Satgas Pamtas Yonif) 100/Raider mengungkapkan, kru pesawat dan prajurit di pesawat helikopter yang kehilangan kontak sejak Rabu (22/1) ditemukan dalam keadaan selamat.

"Prajurit satgas pamtas (Yonif 100/Raider) dalam keadaan selamat dan sehat-sehat saja," kata Perwira Seksi Teritorial Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, Lettu Inf Abraham Prihadi di Nunukan, Kamis, melalui pesan singkat kepada Antara di Nunukan, Kamis.

Tujuh prajurit yang berada dalam pesawat yang melakukan pendaratan darurat pada Rabu (22/1) sekitar 14.30 Wita, adalah Sertu Eliandy Saragih, Kopda Rudianto, Kopda Said Kelihu, Kopda Heri Purnomo, Pratu Feri Kurniawan, Praka Tri Gunardi dan Prada Jeki (bukan Jek Raynold).

Sementara kru helikopter atas nama Kapten CPn Paul Simatupang (pilot), Letda CPn M Kholiq (co pilot) dan Serka Kasnianto, bersama ke tujuh prajurit penjaga perbatasan diperoleh informasi menginap di rumah Kepala Desa Long Suli, Kabupaten Malinau.

Informasi sebelumnya dari Perwira Seksi Intelijen Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, Lettu Inf Bayu Adhi di Nunukan, Rabu malam, mengatakan, komunikasi terakhir dengan co pilot helikopter dengan Bandara Juwata Kota Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 17.00 Wita. Namun setelah itu, tidak ada kontak lagi hingga pukul 21.00 Wita.

Namun informasi dari Koramil 02 Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau, masih sempat melihat helikopter yang juga mengangkut 600 kilogram logistik untuk prajurit penjaga pos perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan.

Helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor flight HA-5166 milik TNI AD ini "take off" dari Bandara Juwata Kota Tarakan pada Rabu sekitar pukul 13.25 Wita dan dijadwalkan mendarat di Pos Perbatasan Long Bawan dengan Negeri Sarawak Malaysia sekitar 14.30 Wita.

Hingga Kamis pukul 09.00 Wita, helikopter belum meninggalkan Desa Long Suli karena hujan masih berlangsung sehingga belum dipastikan kapan berangkat ke Long Bawan, sebut Abraham Prihadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement