Rabu 22 Jan 2014 14:50 WIB

Selain Sembako dan Air Bersih, Ini yang Dibutuhkan Pengungsi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nidia Zuraya
 Sejumlah pengungsi korban banjir, masih bertahan di tempat pengungsian di Gedung Olahraga Jakarta Timur, Jalan Otista Raya, Jakarta, Sabtu (18/1). (Republika/Prayogi)
Sejumlah pengungsi korban banjir, masih bertahan di tempat pengungsian di Gedung Olahraga Jakarta Timur, Jalan Otista Raya, Jakarta, Sabtu (18/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMANUKAN -- Asep Asari (36 tahun), salah seorang koordinator pengungsi asal Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, mengatakan, selain sembako dan air bersih, pengungsi juga membutuhkan bantuan psikologis. Terutama, bagi anak-anak. Sebab, bencana banjir ini telah merenggut keceriaan anak-anak.

"Selama di pengungsian, anak-anak ini terlihat muram dan shock. Apalagi, jika malam hari, banyak balita yang menangis ingin pulang ke rumahnya," ujar Asep, Rabu (22/1).

Sampai saat ini, pemulihan psikologis korban banjir belum mendapat perhatian. Padahal, kondisi ini sangat dibutuhkan. Sepertinya, tak hanya anak-anak, orang dewasa juga banyak yang shock dan trauma akibat banjir ini.

Dengan kata lain, belum ada satu pihakpun yang memerhatikan kebutuhan pengungsi, untuk memulihkan dari rasa trauma dan shock pascabanjir. Justru, pemulihan ini yang paling diperlukan selain kebutuhan sembako dan air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement