REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, menyiagakan seluruh personel terutama yang bertugas di kepolisian sektor guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di wilayahnya.
"Hal ini dilakukan sesuai instruksi dari Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengingat banyaknya kejadian bencana alam di berbagai daerah," kata Kepala Polres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Andry Triaspoetra, di Cilacap, Rabu.
Kapolres mengatakan hal itu saat apel gelar pasukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi tanggap darurat bencana yang dilaksanakan di halaman Markas Polres Cilacap.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa anggota Kepolisian Republik Indonesia harus mampu bergerak cepat jika terjadi bencana di wilayah tugasnya.
Bahkan, kata dia, anggota Polri juga harus mampu mendeteksi dini kemungkinan terjadinya bencana alam.
"Para kapolsek yang wilayahnya rawan bencana, saya minta agar tetap siaga, tanggap, dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Segera berkoordinasi dengan polsek terdekat jika bencana itu terjadi," katanya.
Terkait hal itu, Kapolres menginstruksikan agar seluruh peralatan evakuasi disiagakan di masing-masing polsek sehingga dapat segera digunakan jika terjadi bencana.
Dalam apel yang diikuti personel Polres Cilacap dan perwakilan dari polsek jajaran juga digelar sejumlah peralatan evakuasi seperti dua unit perahu karet, pelampung, dan peralatan lainnya.
Usai apel, Kapolres berkesempatan mengecek kesiapan peralatan-peralatan evakuasi tersebut guna memastikan alat-alat itu siap digunakan saat terjadi bencana.
Seperti diketahui, sebagian besar wilayah Kabupaten Cilacap merupakan daerah rawan bencana.
Bahkan, Cilacap juga dikenal dengan sebutan "supermarketnya bencana" karena berbagai bencana berpotensi terjadi di kabupaten itu, antara lain banjir, longsor, kekeringan, angin kencang, gempa bumi, dan tsunami.