REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesejatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengutamakan pelayanan terhadap korban banjir.
"Sejak dari awal, kita sudah membuka pos kesehatan secepatnya begitu ada pengungsi, juga mendistribusikan SDM, Obat, Ambulans dan Mapping di RS rujukan," Kata Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, dr. Dien Ermawati, Selasa, (21-01).
Dien menjelaskan, pihaknya paling bertanggung jawab atas kesehatan para pengungsi korban banjir Jakarta. Karena itu, pihaknya berusaha memaksimalkan pelayanan kesehatan di tempat-tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik di Jakarta.
Menurut Dien, dalam melayani pengungsi, tidak hanya persoalan treatment service (pengobatan). Selain itu, petugas kesehatan dilapangan harus tanggap dalam memonitor kebutuhan pelayanan pengungsi menurut kecenderungannya.
"Petugas lapangan harus mampu menyisir pengungsi yg mempunyai risiko tinggi untuk memindahkan langsung ke Puskesmas seperti bayi-bayi, orang sakit dan ibu-ibu hamil," ujar Dien
Dien mengatakan, pencegahan terhadap kemungkinan berkembangnya penyakit juga harus dilakukan. Karena itu, Kesehatan lingkungan pengungsian turut menjadi perhatian yang tidak kalah pentingnya.
Menyangkut pengungsi balita dan Ibu hamil, kebutuhan makanan dan pengobatan harus diberikan secara khusus. Begitu juga dengan pasien yang tidak bisa ditangani oleh pos kesehatan, pihaknya sudah menyiapkan ambulans untuk dirujuk ke puskesmas dan RS terdekat.
"Selebihnya, kita mendatangkan psikolog ke lokasi pengungsi untuk pengobatan trauma akibat banjir dan yg terpenting memberikan perhatian dan empati kepada pengungsi," ungkap Dien.
Disampaikan juga oleh Dien, pihaknya melakukan kebijakan membuka pos kesehatan 24 jam khusus di tempat pengungsi yang paling banyak menampung pengungsi.