Selasa 21 Jan 2014 19:34 WIB

Gubernur Sulut Juga Usulkan Pemulihan Manado Tiru Merapi

Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Muncul usulan agar penanganan rehabilitasi perumahan korban bencana banjir bandang Manado meniru pola penanganan bencana erupsi Gunung Merapi.

"Kami mengusulkan, sekiranya pola rehabilitasi mengikuti pola rehabilitasi gempa bumi dan erupsi Merapi di Yogyakarta. Stimulus bagi korban mengganti rumah hilang Rp50 juta, rusak berat Rp30 juta, dan sedang Rp20 juta," kata Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang saat menyambut Wakil Presiden Boediono di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Selasa.

Gubernur mengatakan pemda nantinya juga akan menyediakan lahan yang dapat digunakan untuk rehabilitasi. Ia menyebut akibat banjir bandang yang tersebut, setidaknya 15 ribu jiwa mengungsi, semenatara 10 ribu jiwa terkena dampaknya, dan 19 orang dilaporkan meninggal.

Wakil Presiden Boediono dalam kesempatan itu menyambut baik usulan tersebut. Menurut Wapres, pola rehabilitasi Merapi berhasil dan sukses karena kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.

Selain itu, menurut dia, keberhasilan pola Merapi sangat ditentukan keakuratan data dari para korban, sehingga tidak terjadi banyak perbedaan di lapangan. Untuk itu, Wapres mengatakan akan membahas kemungkinan hal itu.

"Pengalaman di Yogya bagus, karena pengalaman kerjasama masyarakat dan pemda sangat bagus koordinasinya. Kalau pola Yogya kita ambil pendataan harus tepat jangan bergeser-geser. Di beberapa tempat pergeserannya besar jadi bingung," kata Wapres.

Selain itu, menurut Wapres juga diperlukan adanya pendampingan yang intens. "Kalau didrop uang saja kurang pas, tapi perlu ada tim-tim pendampingan," kata Wapres.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Wapres meninjau dua lokasi banjir bandang, di wilayah Dendengan Dalam, Kota Manado dan Kelurahan Komo Luar, Lingkungan Dua, Kecamatan Wenang, Kota Manado. Selain itu juga memberikan bantuan yang secara simbolis diterima Gubernur Sarundajang.

Usulan serupa juga dilontarkan ketua Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla. Usai menengok korban banjir, ia berkata, "Penanganannya seperti (gempa) di Yogyakarta, bangunan kan banyak yang hancur waktu itu, beri uang Rp10 juta sampai Rp30 juta supaya mereka bisa bangun rumah lagi dan penggunaannya diawasi."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement