REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Jumlah pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung yang meninggal dunia di tempat-tempat pengungsian terus bertambah. Pada data terakhir per tanggal 21 Januari 2014, jumlah pengungsi yang meninggal dunia bertambah menjadi 31 orang.
Padahal dalam data yang diperoleh RoL dari Sekretariat Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo pada 20 Januari 2014 kemarin, pengungsi yang meninggal dunia ada sebanyak 20 orang. Menurut salah satu staf Pemkab Karo, Sinta, jumlah ini ada penyesuaian dengan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Karo.
"Jadi bukan pada hari ini ada yang meninggal 11 orang lagi. Tapi memang datanya disesuaikan dengan yang dimiliki Dinkes," kata Sinta di posko utama pengungsian Gunung Sinabung, Selasa (21/1).
Paling banyak pengungsi meninggal dunia karena menderita penyakit jantung koroner yang dialami delapan orang. Kemudian ada empat orang yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sisanya menderita penyakit lainnya seperti stroke dan diabetes mellitus.
Di antara 31 orang pengungsi yang meninggal dunia, terdapat Jhon Lenon yang meninggal karena penyakit infeksi ginjal di Rumah Sakit Umum Kabanjahe. Rumah sakit sempat kekurangan darah golongan B untuk pengungsi ini hingga akhirnya salah satu anggota PMI melakukan donor darah mendadak dan mengirimkan darahnya ke rumah sakit.
Sementara itu, jumlah pengungsi juga terus meningkat. Berdasarkan data jumlah pengungsi per tanggal 20 Januari 2014, tercatat sebanyak 28.536 orang dari 31 desa. Jumlah pengungsi per tanggal 19 Januari 2014 ada sebanyak 28.221 orang. Hal ini berarti ada penambahan 300 orang pengungsi.
Pos pengungsi yang paling padat ada di Los Tiga Binanga yang dihuni sebanyak 2.884 orang. Kemudian di pos pengungsian Universitas Karo 1 (Uka) sebanyak 1.970 orang dan Uka2 sebanyak 1.137 orang.