REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah hampir satu bulan Pogram JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) berjalan, secara umum pelaksanaan JKN di DIY cukup lancar. Tetapi memang belum semuanya memahami sehingga perlu sosialisasi yang berkesinambungan.
Saat ini peserta JKN (Jaminan Kesehanan Nasional) yang mandiri di DIY sudah lebih dari 2000 orang, kata Kepala Cabang Utama BPJS Kesehatan Yogyakarta, Donni Hendrawan, usai mendampingi Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX saat menerima Musimah Hizbut Tahrir DIY di Gedung Pare Anom, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (21/1).
Saat ini, katanya, jumlahnya terus bergerak, karena rata-rata pendaftarnya mencapai 150 orang per hari dengan adanya penambahan ruang pelayanan, sedangkan sebelumnya hanya 90-an orang per hari. Kartu JKN mandiri bisa langsung digunakan.
Selanjutnya permasalahan yang masih ditemui diantaranya dari pihak rumah sakit dan dokter soal tarif yang berbeda dengan pola tarif yang dulu.
''Model ini memang baru diterapkan secara luas. BPJS juga sedang belajar soal pertarifan yang baru sesuai dengan Permenkes Nomor 69 Tahun 2013 paketnya dan besarannya ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Sehingga paket utuk tarif BPJS menyesuaikan dengan yang ditentukan oleh Menteri Kesehatan,'' ungkapnya.