REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Banjir yang masih menggenangi sejumlah tempat di wilayah kota Semarang terus mengganggu aktivitas sehari- hari warga.
Di Kecamatan Genuk, sejumlah siswa SMAN 10 dan SMPN 20 harus melepas sepatu dan berjalan kaki menembus genangan air di Jalan Kapas Utara Raya yang mencapai ketinggian 30 hingga 50 sentimeter.
Karena transportasi menuju sekolah mereka lumpuh. Angkutan umum tak berani menembus genangan air banjir, seperti di jalan Kapas Raya tersebut.
Untuk membantu para siswa, Kodim 0733 BS/Semarang mengerahkan armada truk untuk mengangkut siswa sekolah ini, usai jam pelajaran sekolah selesai, Selasa (21/1).
Dengan begitu, para pelajar sangat terbantu untuk dapat pulang kembali ke rumah masing- masing, tanpa harus berjalan kembali menembus genangan banjir.“Kami merasa terbantu, ada kendaraan angkut TNI yang dikerahkan mengangkut anak- anak sekolah,” ungkap Desy (17) salah seorang siswi SMAN 10.
Menurutnya, genangan air yang sudah terjadi dalam beberapa hari sangat mengganggu aktivitas belajar siswa. Karena sebagian akses menuju sekolah ini terendam air banjir. Saat berangkat menuju sekolah, para siswa harus berjalan kaki tanpa sepatu pada genangan. “Angkutan umum yang biasa membawa kami praktis tak beroperasi,” ujarnya.
Wahyu (18) siswa lain mengamini. Menurutnya tidak ada pilihan lain bagi para siswa untuk tidak berjalan kaki menuju sekolah mereka. Selain angkutan umum yang tak beroperasi, sepeda motor pun kesulitan menembus genangan air. Terutama di sejumlah titik dengan ketinggian air yang mencapai 50 sentimeter.