REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengupayakan pasokan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah terjamin menyusul cuaca buruk dan bencana alam dalam beberapa hari terakhir.
"Pasokan bahan pangan dan BBM mengalami gangguan tapi tidak masif dan tidak menimbulkan masalah. Namun jika tidak hati-hati, gangguan itu akan mendongkrak inflasi dan harga-harga barang akan naik," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, selepas seminar Indonesia Investor Forum 3 di Jakarta, Selasa (21/1).
Menko Perekonomian mengaku telah meminta data stok bahan pangan di seluruh daerah kepada Perum Bulog dan meminta manajemen Perum Bulog untuk mengintervensi pasar jika terjadi gangguan pasokan. "Jangan menunggu perintah. Begitu ada gangguan pasokan, langsung intervensi pasar. Dan saya minta data setiap sore," katanya.
Menko Perekonomian juga mendapat laporan gangguan pasokan BBM di sejumlah daerah di Sulawesi akibat maklumat dari Kementerian Perhubungan untuk tidak berlayar selama cuaca buruk. "Maka, daerah Sulawesi Utara seperti Talaud dan Sitor dan Sulawesi Selatan seperti Pulau Selayar terganggu," katanya.
Jika cuaca terus memburuk, lanjutnya, Pemerintah akan meminta bantuan TNI untuk mendistribusikan bahan pangan dan BBM di sejumlah daerah. "Kita juga tidak boleh salahkan iklim karena itu akan terjadi secara siklus. Kita harus perbaiki infrastruktur kita dan mempercepat penyelesaian apa yang sudah kita agendakan," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dalam situs Internet resminya, memprakirakan cuaca di sejumlah daerah di Indonesia pada Selasa (21/1) hingga Rabu (22/1) pagi hujan ringan sampai hujan lebat.