Selasa 21 Jan 2014 15:32 WIB

Jalur Kereta Cikuya-Maja Kembali Longsor

Jalan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jalan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Jalur kereta yang menghubungkan Cikuya dengan Maja, Kabupaten Lebak, kembali longsor sehingga sejumlah perjalanan kereta dibatalkan.

"Kami belum berani memberangkatkan perjalanan kereta karena longsor itu," kata Kepala Stasiun Rangkasbitung, Didin, Selasa.

Ia mengatakan, sebelumnya jalur Cikuya-Maja terjadi longsor, Sabtu (18/1).

Akibat longsoran itu kondisi stasiun dipadati penumpang yang hendak menuju Jakarta-Merak.

"Kami menghentikan perjalanan beberapa kereta api (KA), termasuk Krakatau jurusan Merak-Madiun, sebelum diperbaiki longsoran itu," katanya.

Ia mengatakan, longsoran terjadi sekitar Maja-Cikuya atau kurang lebih 30 Km dari Stasiun Rangkasbitung.

Longsor terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Beruntung petugas kereta mengetahuinya dan menghentikan perjalanan kereta api.

"Kami berharap perjalanan kereta api menuju Jakarta Kota dan sebaliknya kembali normal," katanya.

Ia mengatakan PT Kereta Api Indonesia sedang memperbaiki lokasi longsoran.

Posisi rel berada di atas area persawahan dan tidak berjauhan dengan lokasi pertambangan pasir.

Bila curah hujan kembali tinggi, longsor akan terjadi lagi. Lantaran itu, Didin berharap pembangunan betonisasi dilakukan untuk mencegah longsoran.

"Saya yakin jika dibangun betonisasi dipastikan kuat dan tahan longsor jika curah hujan tinggi," katanya.

Sementara itu, sejumlah penumpang Stasiun Rangkasbitung mengaku terpaksa membatalkan perjalanan menuju Jakarta.

"Kami sampai pukul 12.30 WIB masih belum berangkat dengan kereta api menuju Jakarta karena longsoran itu," kata Yanto, seorang penumpang warga Rangkasbitung, Lebak.

Begitu pula Yayan, seorang calon penumpang mengaku dirinya terpaksa membatalkan rencana perjalanannya karena terjadi longsor di jalur Stasiun Cikuya-Maja.

"Kami berharap kondisi jalur ketera itu segera diperbaiki sehingga perjalanan kembali normal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement