REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan aliran dari Depok akan tiba dalam waktu enam jam ke pintu air Manggarai atau Selasa (21/1) malam.
"Sebelumnya, berdasarkan info dari pintu air Katulampa dalam waktu sembilan jam akan tiba di Manggarai. Namun, saat ini aliran sudah tiba di pintu air Depok. Jadi, enam jam kemudian akan sampai di Manggarai," kata Kepala Seksi Pengendalian BPBD DKI Basuki Rakhmat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Akibat datangnya aliran air tersebut, menurut dia, sejumlah wilayah di ibu kota, terutama Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan ikut terdampak. Lokasi-lokasi yang akan terkena dampak dari aliran air tersebut, antara lain Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina dan Kampung Melayu.
"Aliran air akan tiba di pintu air Manggarai sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB. Debit airnya cukup deras, sehingga ketinggian air yang menggenangi lokasi-lokasi itu akan bertambah," ujar Basuki.
Karenanya, ia mengimbau warga yang sebelumnya telah berada di tempat pengungsian agar tetap bertahan. Sedangkan, bagi warga yang belum mengungsi agar segera pindah ke lokasi pengungsian.
Berdasarkan data dari BPBD DKI pada pukul 13.00 WIB, sejumlah pintu air di Jakarta berada pada kondisi siaga dua, antara lain pintu air Depok dengan ketinggian 315 sentimeter dan Karet 570 sentimeter.
Sementara pintu air yang berada dalam kondisi siaga tiga, yaitu Katulampa 140 cm, Manggarai 840 sentimeter, Krukut Hulu 150 sentimeter, Pesanggrahan 180 sentimeter, Angke Hulu 240 sentimeter, Pasar Ikan 175 sentimeter dan Cipinang Hulu 155 sentimeter.
Sedangkan, beberapa pintu air yang masih berada dalam kondisi normal atau siaga empat, yakni Sunter Hulu 130 sentimeter dan Pulogadung 510 sentimeter.