REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera merelokasi warga bantaran Sungai Ciliwung pada tahun ini ke rumah susun Cipinang Besar Selatan (Cipesel) dengan tujuan untuk melebarkan kali agar dapat berfungsi dengan maksimal.
"Relokasi warga yang tinggal di wilayah sepanjang aliran Sungai Ciliwung seperti di Kampung Pulo dan Kalibata dimulai tahun ini," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Selasa (21/1).
Menurut dia wali kota harus segera melakukan pendekatan untuk merelokasi warga bantaran Sungai Ciliwung yang berjumlah 34.000 KK itu."Kampung Pulo Kalibata dimulai, wali kota segera melakukan pendekatan untuk merelokasi warga bantaran," kata dia.
Ia mengatakan lurah dan camat harus menyelesaikan permasalahan saluran air di wilayah mereka. Caranya dengan melebarkannya dan di kanan kiri itu harus ada jalan inspeksi. "Tahun ini pelebaran kali dan pembuatan jalan inspeksi harus dimulai semuanya tidak ada toleransi lagi," kata dia.
Ia mencontohkan di wilayah Tegal Alur yang sering menjadi daerah langganan banjir disebabkan karena lebar sungai yang hanya tiga meter. Padahal idealnya itu sungai harus mempunyai lebar 30 meter.
"Bagaimana tidak mau banjir, lah wong lebar kalinya hanya 3 meter, jadi tidak ada kompromi lagi harus pindah warga yang ada dibantaran sungai karena kalau ndak kita hanya ngurusin pengungsi dan logistik," ujar dia.