REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wakil Presiden RI ke-10, Muhammad Jusuf Kalla memberikan saran kepada pemerintah dalam mengatasi bencana banjir bandang di Manado.
Selasa (21/1) siang, JK bertolak meninggalkan Manado setelah melakukan kunjungan sehari ke wilayah bencana. Awalnya, JK direncanakan terbang ke Jakarta pukul 08.00 WITA. Namun, ia mengundur jadwal kepulangan demi bertemu Wakil Presiden Boediono yang baru tiba di Manado untuk melakukan kunjungan serupa.
Saat bertemu di bandara, JK memberikan masukan pada Boediono terkait bencana banjir bandang yang menimpa kota tersebut. Menurut JK, program rehabilitasi pascabencana baiknya mencontoh sistem yang digunakan pemerintah saat Gunung Merapi meletus.
"Jadi kita kasih metode rakyat kerja sendiri membangun rumah mereka, bantuan dari pemerintah pusat, tapi pengerjaannya diawasi oleh mahasiswa," ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut, Selasa (21/1).
JK mengatakan, sebelum membangun kembali rumah-rumah warga, pemerintah harus mendata secara rinci mana yang masuk kategori rusak parah, sedang, dan ringan. Bantuan yang diberikan pun tergantung pada kategori kerusakan. Kemudian, pelaksanaannya diawasi mahasiswa setempat.
Boediono yang mengenakan kemeja putih siang itu mengangguk-anggukan kepalanya saat mendengarkan masukan dari JK.
Banjir bandang yang melanda empat kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu (15/1) kemarin, telah menghancurkan 600 rumah. Sebanyak 19 warga tewas dan 15 ribu orang lainnya hingga kini masih mengungsi.