Selasa 21 Jan 2014 10:05 WIB

Anak Korban Banjir Pun Perlu Diperhatikan

 Seorang warga memasak mie instan untuk anak-anak korban banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta timur, Rabu (15/1).   (Republika/Prayogi)
Seorang warga memasak mie instan untuk anak-anak korban banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta timur, Rabu (15/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk membantu anak-anak korban banjir, Dompet Dhuafa melakukan aksi trauma healing di Halte Trans Jakarta Jembatan Baru, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta.

Halte yang berada di seberang posko pengungsian di Jl. Outer Ring Road Pasar Sentra Kaki 5 DWA, Rawa Buaya tersebut tidak beroperasi lantaran banjir yang masih menggenang. Sebagian warga setempat terdampak banjir pun mengungsi di sana. “Ada sekitar 25 anak-anak pengungsi yang ikut. Mereka kami ajak bermain untuk menghilangkan penat saat mengungsi,” terang Tanti, salah seorang relawan Dompet Dhuafa.

Hadirnya kegiatan Sekolah Ceria membuat Alya (6), anak pengungsi di Rawa Buaya, merasa senang. Siswa Taman Kanak-kanak ini pun masih bisa bermain meski berada dalam kondisi serba terbatas. “Seneng, bisa maen ama kakak-kakak dan temen-temen yang lain,” jelasnya.

Sekolah Ceria merupakan bagian dari aktivitas penanganan Dompet Dhuafa menghadapi banjir Jakarta.  'Diharapkan dengan adanya sekolah ceria ini, dapat mengalihkan perhatian anak-anak untuk tidak bermain di tempat-tempat yang kurang bersih, genangan air yang rentan sebagai sumber penyakit.  

Selain terhibur, efek psikososial yang ditimbulkan adalah kenyamanan mereka dengan merasa bahwa mereka tidak sendiri, banyak teman baru yang tadinya tidak kenal sebelumnya,"terang Iwe, Manager Sustainable Development Dompet Dhuafa.  Program Sekolah Ceria ini dilakukan di hampir semua Posko Banjir Dompet Dhuafa, dibantu oleh para relawan Dompet Dhuafa Volunteer.  

sumber : rilis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement