Senin 20 Jan 2014 21:24 WIB

Anis Matta: Terjadi Peralihan Sejarah di 2014

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan Pemilu 2014 menjadi strategis bukan karena terjadi peralihan kekuasaan tetapi adanya peralihan sejarah.

"Pada 2014 ini penting bukan semata karena terjadinya pergantian kekuasaan, namun karena pada 2014 adalah momentum bagi peralihan gelombang sejarah Indonesia yang memasukai gelombang ketiga," kata Anis di sela acara disela acara silaturahmi Tokoh dan Ulama Kota Depok, Senin (20/1).

Menurut dia perjalanan sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi tiga gelombang besar. Gelombang pertama kata Anis adalah proses menjadi Indonesia pada abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20.

Gelombang kedua selanjutnya terjadi sejak Indonesia merdeka sampai terjadi era reformasi yang mana pada era ini Indonesia bergulat menjadi negara-negara modern. Gelombang kedua adalah perdebatan mencari sistem yang kompatible dengan sejarah dan budaya Indonesia.

Sedangkan pada 2014 dan seterusnya kata Anis adalah gelombang sejarah baru dimana negeri ini akan menghadapi tantangan dan lingkungan yang sama sekali baru. "Saat ini kita masuk kegelombang ketiga yang tentunya ada perubahan signifikan komposisi demografi. Perubahan yang utama adalah proporsi orang dibawah 45 tahun akan mencapai lebih dari 60 persen dari populasi," papar Anis.

Ia mengatakan pada gelombang baru ini orang masih akan mengaungungkan pertumbuhan yang akan disandingkan dengan pertanyaan tentang kualitas hidup sehingga masyarakat Indonesia kedepan akan didorong oleh usaha mencari bukan sekedar kesejahteraan, tetapi juga hidup yang lebih berkualitas. "Pergantian kepemimpinan itu biasa dalam demokrasi namun yang lebih penting apa maknanya bagi perjalanan kita sebagai bangsa," tambah Anis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement