Senin 20 Jan 2014 20:51 WIB

Antisipasi Banjir, Sukabumi Keruk Sungai

ilustrasi banjir
ilustrasi banjir

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sukabumi, Jawa Barat, dalam waktu dekat akan melakukan pengerukan sungai khususnya di daerah rawan banjir.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait untuk rencana pengerukan tersebut karena dari pantauan kami ada beberapa sungai yang harus dilakukan pengerukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Hendra Resmandra kepada Antara, Senin.

Menurut Hendra, pihaknya juga sudah melakukan duduk bersama dengan Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Sukabumi untuk melakukan pemetaan sungai mana yang harus didahulukan untuk dilakukan pengerukan.

Lebih lanjut, karena sampai saat ini masih ada kendala untuk melakukan antisipasi tersebut seperti tidak adanya alat berat yang bisa digunakan dalam waktu lama, walaupun ada milik Dinas Kebersihan itu digunakan untuk merapihkan sampai di tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga solusi lainnya pihaknya akan menyewa alat berat untuk mengeruk sungai.

Dari hasil pemetaan, hampir seluruh sungai di Kota Sukabumi sudah mengalami pedangkalan, tetapi pihaknya memprioritaskan pengerukan yang kerap debit air sungainya meluap yang melintasi pemukiman warga yang bisa menyebabkan banjir seperti Sungai Cipelang di Kecamatan Warudoyong.

"Untuk melakukan pengerukan tersebut memang membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar, tapi kami tetap berupaya agar selama musim hujan ini banjir bisa diantisipasi, karena jika terjadi bencana jumlah kerugiannya akan lebih besar dan dikhawatirkan jatuhnya korban jiwa," tambahnya.

Di sisi lain, Hendra juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membangun rumah di bantaran sungai dan tidak membuang sampah ke sungai. Karena selama ini bencana banjir yang terjadi akibat tersendatnya aliran air karena semakin sempitnya aliran sungai dan banyaknya sampah yang mengendap.

"Potensi bencana banjir di Kota Sukabumi cukup tinggi bahkan pada awal Januari sampai pertengahan ada sedikitnya enam kasus banjir, walaupun tidak terlalu besar namun menyebabkan beberapa rumah rusak sedang seperti bagian belakang rumahnya ambruk karena pondasinya terkikis oleh air sungai. Untuk itu, antisipasi banjir besar kami terus berupaya melakukan pencegahan dini," kata Hendra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement