Senin 20 Jan 2014 12:41 WIB

Awan Panas Sinabung Masih Mengancam

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Joko Sadewo
Sejumlah siswa SD Negeri 040482 mengikuti upacara bendera pada hari pertama masuk sekolah, ketika terjadi erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gajah, Karo, Sumut, Senin (6/1).   (Antara/Irsan Mulyadi)
Sejumlah siswa SD Negeri 040482 mengikuti upacara bendera pada hari pertama masuk sekolah, ketika terjadi erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gajah, Karo, Sumut, Senin (6/1). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE-  Jangkauan awan panas pun diperkirakan akan bisa mencapai lebih dari radius 5 kilometer dari puncak gunung ini.

Gunung Sinabung telah dinaikkan statusnya dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) sejak 24 November 2013."Erupsi masih berpotensi terjadi, yang menghasilkan material berukuran abu sampai lapili yang berukuran 2-6 sentimeter yang ancamannya dapat mencapai radius 5 kilometer," kata Kepala Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendrasto, Senin (20/1).

Hendrasto memaparkan pertumbuhan kubah Gunung Sinabung semakin intensif, sehingga berpotensi menimbulkan awan panas yang dapat disertai dengan longsoran dinding kawah. Kondisi ini mengancam daerah di arah timur dan tenggara. Letusan yang diikuti awan panas ini masih berpotensi terjadi disertai dengan lontaran material tersebut.

Sedangkan longsor di lereng utara, seperti Danau Lau Kawar dan puncak sebelah selatan, timur dan tenggara Gunung Sinabung juga masih tinggi. Selain itu, potensi terjadinya lahar juga masih tinggi.

"Lahar berpotensi terjadi di lembah-lembah sungai yang berhulu di puncak Gunung Sinabung. Masyarakat yang bermukim dekat sungai-sungai ini agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," imbaunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement