REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Puluhan ribu rumah yang tersebar di 108 desa sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Banjir merendam tempat tinggal warga menyusul terus tingginya curah hujan di daerah tersebut disertai meluapnya sejumlah sungai besar di wilayah Karawang.
"Sebanyak 108 desa yang dilanda banjir itu berada di 25 kecamatan," kata Supriatna, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana setempat, di Karawang, Ahad (19/1) kemarin.
Dari data sementara Dinas Sosial dan Penangulangan Bencana setempat, banjir telah merendam sejumlah titik ruas jalan raya, 52 mesjid, 11 sekolah, 35.092 rumah serta 8.282 hektare areal persawahan.
Menurut dia, Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang telah menyalurkan bantuan logistik kepada para korban banjir. Tetapi bantuan logistik masih banyak diperlukan menyusul semakin banyaknya warga yang rumahnya terendam.
Secara umum, banjir di Karawang terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai besar yang ada di Karawang, seperti Sungai Citarum, Cibeet, dan Sungai Cilamaya.
Sungai-sungai itu tidak mampu menampung tingginya air sungai, sampai akhirnya air itu mengalir ke pemukiman warga, jalan raya, infrastruktur, dan sarana publik.
Akibat kejadiani itu, warga mengungsi ke tempat yang lebih aman dari banjir, seperti masjid, tenda-tenda pengungsian, pinggir jalan, dan lain-lain.