Ahad 19 Jan 2014 23:26 WIB

Panen Padi Berpotensi Mundur

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Sawah terendam banjir (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Sawah terendam banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan tinggi berpengaruh pada produksi pangan. Pemerintah seharusnya punya stok yang cukup agar harga tetap terjaga.

Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan cadangan beras pemerintah ada 366 ribu ton. Jika ditambah dengan cadangan milik Bulog, jumlahnya stabil di angka 2 juta ton. Produksi beras di gudang Bulog mencapai 2,6 juta ton. "Sementara waktu harga bisa dikenadalikan dengan operasi pasar, kita pun bisa tidak impor," katanya, Ahad (19/1).

Setiap tahun, kebutuhan beras tertinggi terjadi di bulan Januari dan Februari. Untuk itu menjadi penting untuk menjaga stok beras stabil hingga akhir tahun. Setidaknya dibutuhkan sekitar 5 juta ton beras pada triwulan pertama. Angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras selama 3 bulan.

Idealnya, pemerintah mempunyai cadangan beras sekitar 1 hingga 1 juta ton. Beras milik pemerintah inilah yang akan disalurkan apabila terjadi bencana termasuk banjir dan gunung meletus. Apabila suatu daerah membutuhkan beras, pemerintah daerah bisa meminta Bulog untuk mengeluarkan beras tersebut.

Sutarto pun berharap cuaca ekstrem selesai pada akhir Januari. Apabila iklim basah semakin panjang, kemungkinan panen bisa mundur hingga bulan April. "Inilah kenapa target 10 juta ton beras harus dikejar," katanya.

Tahun lalu, realisasi penyaluran raskin Bulog mencapai 3 juta 511 ribu ton dari target sebesar 3 juta 800 ribu ton. Tahun ini Bulog menargetkan penyaluran raskin hingga 3,4 juta ton. Jumlah ini mencukupi untuk penyaluran selama 8 bulan, dengan catatan tidak ada penambahan raskin ke 13, 14 dan 15.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan pihaknya terus memantau kondisi cuaca. Lahan yang terkena banjir sedang ditangani. "Ada yang kena banjir, tapi bisa segera ditanam kembali," katanya.

Hingga saat ini, pengaruh banjir menurutnya masih kecil, kurang dari 1 persen. Mentan pun optimis surplus beras 10 juta ton bisa terealisasi tahun ini. Namun pihaknya membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk dunia usaha dan pemerintah daerah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement