Ahad 19 Jan 2014 18:26 WIB

Peneliti : Waspadai Bencana Susulan di Manado

Peta bencana longsor dan banjir di Manado
Foto: Dok/Pusat Laboratorium Geologi UGM
Peta bencana longsor dan banjir di Manado

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Dua peneliti dari Universitas Gadjah Mada,  Wahyu Wilopo dan

Dwikorita Karnawati mengingatkan kemungkinan adanya bencana susulan di Manado. Peringatan itu,kata kedua peneliti, didasarkan penelitian di lapangan mengenai analisis morfologi dan geologi yang ada,.

Hasilnya, diindikasikan bahwa masih ada potensi terjadinya longsoran yang akan memicu terjadinya banjir bandang di lokasi sungai (sepanjang jalur Manado-Tomohon, Desa Tinoor) dan lembah di bagian timur). Banjir bandang akan mengancam daerah Manado bagian tengah sampai barat. Atas kondisi itu, kata kedua pakar geologi dan studi lingkungan UGM itu, perlu segera diidentifikasi zona yang rentan mengalami longsor dan zonayang rentan tertimbun longsor. Termasuk zona yang rentan terkena banjir dan banjir bandang. "Hasil identifikasi kerentanan wilayah dan potensi bencana perlu dijadikan sebagai dasar acuan untuk tata ruang wilayah rawan bencana,'' katanya dalam surat elektronik yang diterima ROL, Ahad (19/1).

Selain peta dan analisis kerentanan, kata mereka, perlu pula disusun peta risiko longsor,

banjir dan banjir bandang, berdasarkan  peta kerentanan dan kondisi sosial ekonomi di tiap wilayah yang telah teridentifikasi rentan. Peta risiko tersebut perlu dijadikan sebagai dasar untuk peniliaian tingkat risiko, yang akan menjadi acuan dalam upaya pengurangan risiko bencana di masa mendatang dan penyusunan RTRW.

Pada zona yang rentan dan berisiko ini perlu dilakukan segera pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan atau pengurangan risiko bencana melalui berbagai kegiatan edukasi masyarakat dan gladi untuk siaga bencana. Lokasi yang teridentifikasi masuk dalam zona dengan kerentanan menengah hingga tinggi, idealnya penduduk yang tinggal di lokasi tersebut perlu direlokasi ke lokasi aman. "Khsusunya yang tinggal di sempadan sungai. Namun apabila relokasi tersebut belum dimungkinkan, maka sistem pemantauan dan peringatan dini bencana longsor, banjir dan banjir bandang perlu segera dikembangkan, agar warga

masyarakat dapat segera menghindar dari lokasi rawan bencana sebelum bencana terjadi." paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement