Ahad 19 Jan 2014 14:27 WIB

Manado Berpotensi 'Diserang' Bandang Susulan

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah mobil melintas di depan kantor walikota yang penuh lumpur akibat terendam banjir di kantor Walikota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1).    (Antara/Fiqman Sunandar)
Sejumlah mobil melintas di depan kantor walikota yang penuh lumpur akibat terendam banjir di kantor Walikota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). (Antara/Fiqman Sunandar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi terjadinya banjir bandang susulan di sejumlah kabupaten/kota Sulawesi Utara diprediksi masih tinggi. Bahkan, dikhawatirkan, akan terjadi bencana yang lebih parah dari sebelumnya.

Pakar Geologi Lingkungan, Universitas Gajah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati mengatakan, melihat curah hujan yang terus meningkat, dan kondisi lereng Daerah Aliran Sungai (DAS) yang rapuh, bencana susulan yang lebih dahsyat kemungkinan masih akan terjadi.

“Kemarin ini bukan banjir bandang, hanya banjir. Tapi banjir bandang sesungguhnya dengan batu dan pepohonan tumbang yang ikut terbawa air, bisa saja terjadi,” kata Dwikorita saat dihubungi RoL, Ahad (19/1).

Menurut dia, sekitar 70 kilometer dari lokasi kejadian merupakan kawasan teknonik aktif. Sejak September 2013, telah terjadi empat kali gempa dengan kekuatan 4 skala richter. Meski guncangannya tidak terasa, getaran itu berpengaruh melumpuhkan lereng bukit.

Dengan kondisi tersebut, BMKG dinilai perlu bekerjasama dengan BPBD serta Dinas PU untuk melakukan pemantauan debit air dan curah hujan. Dia mengatakan, bila terjadi hujan mencapai 40 milimeter per hari, maka warga bantaran sungai diimbau untuk siaga.

“Kalau ada peningkatan, mereka harus segera dievakuasi untuk menghindari jatuhnya korban,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement