Ahad 19 Jan 2014 05:16 WIB

Mengapa Sinabung Belum Jadi Bencana Nasional?

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Endah Hapsari
  Gunung Sinabung memuntahkan lava panas seperti yang terlihat dari Desa Jeraya, Sumatera Utara, dalam foto yang diambil pada Ahad (5/1).   (AP/Binsar Bakkara)
Gunung Sinabung memuntahkan lava panas seperti yang terlihat dari Desa Jeraya, Sumatera Utara, dalam foto yang diambil pada Ahad (5/1). (AP/Binsar Bakkara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik terus mendesak agar erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, ditetapkan sebagai bencana nasional.  Harapannya, penanganan bencana menjadi lebih komprehensif.  Desakan tersebut diutarakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon."Kenapa pemerintah tak segera tetapkan Sinabung jd bencana nasional? Apakah korban msh kurang banyak?," tulis Fadli melalui akun twitternya @fadlizon seperti dikutip, Ahad (19/1).

Dalam kicauannya, Fadli turut 'mention' akun resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono @SBYudhoyono.  icauan Fadli sontak mengundang tanggapan dari pengikutnya.  

Salah satunya oleh @HarisRusly yang mengatakan, "Lagi cari waktu yg tepat untuk pencitraan pak."  Sedangkan tweeps lainnya rata-rata menyindir Presiden yang lebih memilih meluncurkan bukunya yang berjudul "Selalu Ada Pilihan" dibandingkan menaikkan status bencana Sinabung.  

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sampai Sabtu (18/1), jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 26.298 jiwa di 39 titik pengungsian.  Kebutuhan mendesak di Sinabung, menurut BNPB, antara lain air bersih, air mineral, bahan makanan, peralatan mandi, selimut, tikar dan pakaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement