REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai di Kabupaten Indramayu, terus meluas. Banjir susulan pun dikhawatirkan akan kembali terjadi.
Berdasarkan pantauan Republika, Sabtu (18/1), banjir terjadi di 12 kecamatan. Yakni Kecamatan Patrol, Sukra, Anjatan, Kandanghaur, Losarang, Lohbener, Indramayu, Cikedung, Terisi, Bongas, Jatibarang dan Haurgeulis.
Dari 12 kecamatan itu, banjir terparah terjadi di Kecamatan Patrol, Anjatan dan Sukra. Tercatat, lebih dari 10 ribu unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian antara 30 cm sampai dua meter.
Camat Patrol, Achmad Mansyur, menyebutkan, di wilayahnya banjir menerjang empat desa dan merendam sekitar 8.000 unit rumah warga di empat desa.
Desa Bugel sebanyak 3.000 unit rumah, Desa Sukahaji 4.000 unit rumah, Desa Patrol mencapai 255, dan Desa Limpas sekitar 750 unit rumah. ''Tiga rumah ambruk diterjang banjir,'' terang Mansyur.
Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan aktifitas pasar tradisional di Desa Bugel menjadi lumpuh. Pasalnya, air masuk ke dalam pasar.
Mansyur mengatakan, pihaknya langsung berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Titik evakuasi dipusatkan di Masjid Darussalam Desa Bugel. Di lokasi itu, dibangun tenda darurat, dapur umum dan posko kesehatan.
Namun, Mansyur mengaku, saat petugas dari tim Tagana melakukan evakusi dengan menggunakan perahu karet, banyak warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing. Petugas pun langsung meminta mereka untuk mengungsi karena khawatir banjir susulan akan terjadi.
Mansyur menjelaskan, banjir disebabkan meluapnya sungai Plawad atau sungai Bugel yang membelah Desa Bugel dan Desa Sukahaji. Jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi, luapan sungai dikhawatirkan kembali terjadi. ''Karena itu kami meminta warga bersedia mengungsi,'' tegas Mansyur.
Hal senada diungkapkan Kapolsek Patrol, Kompol Sarjono. Dia menyatakan, anggota Polsek Patrol dibantu TNI membantu masyarakat untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. ''Kami sisir lokasi-lokasi tertentu untuk membantu warga yang terjebak banjir,'' terang Sarjono.
Sementara itu, banjir di Kecamatan Sukra merendam delapan desa. Yakni Desa Sumuradem, Bogor, Karanglayung, Sukra, Sukra Wetan, Sumuradem Timur, Ujung Gebang dan Tegaltaman.
Di delapan desa itu, tercatat 2.150 rumah yang terendam banjir. ''Banjir terparah melanda Desa Sumuradem dan Bogor dengan ketinggian melebihi 1,2 meter,'' ujar Camat Sukra, Teguh Budiarso.
Teguh menambahkan, untuk mengurangi banjir yang lebih parah, pihaknya bersama warga langsung menjebol sejumlah titik penghambat arus air. Tak hanya itu, muspika kecamatan juga membentuk posko banjir.