Sabtu 18 Jan 2014 19:15 WIB

Bantuan Banjir Masih Kurang

Rep: Nora Azizah/ Red: Maman Sudiaman
Pengungsi Banjir (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengungsi Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan berupa makanan dan kebutuhan sandang para pengungsi masih kurang. Masyarakat yang mengungsi di beberapa titik di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi kekurangan makanan siap saji.

"Mereka butuh makanan siap saji karena tidak ada dapur," kata Andhika Purbo Swasono, manager disaster emergency and relief management Aksi Cepat Tanggap (ACT). Makanan siap saji dibutuhkan karena tidak adanya logistik untuk memasak. Rata-rata peralatan dapur yang mereka miliki sudah tak dapat digunakan.

Andhika mengatakan, selain makanan siap saji, bantuan sandang juga masih kurang. Seperti pakaian dalam untuk dewasa dan anak-anak hingga popok bayi. Distribusi susu bayi juga masih dalam jumlah yanh sedikit. Bantuan logistik juga diperlukan para pengungsi. Terutama dalam memenuhi kebutuhan logistik untuk dapur darurat.

Kebutuhan obat-obatan masih dalam jumlah yang mencukupi. Meski masih minim dalam obat untuk gatal-gatal hingga diare. "Ada beberapa wilayah yang mereka terkena diare," kata Andhika. Sebab distribusi air bersih masih kesulitan. Air digunakan warga saat ini tidak dalam kondisi bagus.

Sebelumnya ACT memiliki 48 posko yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Namun ada beberapa posko yang sudah di non aktifkan karena banjir sudah mulai surut di beberapa wilayah. Sejauh ino, pendistribusian bantuan berlangsung kondusif. Hanya saja, sekitar 500 relawan di ACT masih terbilang kurang dalam menyalurkan bantuan. "Kami masih butuh banyak tenaga relawan lagi," jelas Andhika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement