REPUBLIKA.CO.ID, SILANGIT, SUMUT -- PT Angkasa Pura II mengalokasikan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pengembangan Bandara Udara (Bandara) Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dan akan menjadikan pelabuhan udara tersebut sebagai bandara wisata di Provinsi Sumatera Utara.
"Jasa pengelolaan bandara Silangit yang ditangani PT Angkasa Pura II patut disyukuri sebagai berkah bagi daerah Tapanuli Utara," kata Bupati Tapanuli Utara, Torang Lumbantobing di Silangit, Kamis.
Dikatakannya, visi PT Angkasa Pura II menjadikan Silangit sebagai bandara wisata di Provinsi Sumatera Utara, bukan retorika semata, karena daerah Tapanuli memang cukup kaya dengan berbagai objek wisata.
Salah satu objek wisata yang cukup menarik di kawasan Tapanuli, yakni Danau Toba yang terkenal sebagai danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara.
Sayangnya, kata orang nomor satu di Pemkab Tapanuli Utara itu, potensi keindahan Danau Toba kurang terpromosi secara optimal, dikarenakan faktor jarak yang relatif jauh, berkisar 250 kilometer dari Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara.
"Saya sudah keliling luar negeri dan Danau Toba merupakan danau yang terindah, namun kurang terpromosi secara optimal," ungkapnya.
Menurut Torang Lumbantobing, dengan diresmikannya Bandara Silangit pada 2012 lalu, jelas memudahkan para wisatawan mengunjungi objek wisata warisan leluhur nenek moyang etnis Tapanuli di daerah tersebut.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Laurensius Manurung menyebutkan, pihaknya juga akan menjadikan terminal lama Bandara Silangit menjadi terminal kargo untuk mengangkut hasil komoditi masyarakat Tapanuli yang berkualitas ekspor.
"Selain sebagai bandara untuk tujuan objek wisata, salah satu tujuan dari adanya bandara, yakni membuka hubungan konektivitas antar daerah secara cepat," kata Laurensius.