REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh umat Muslim Indonesia menanamkan ajaran Islam yang sesungguhnya. Yakni Islam yang penuh kedamaian.
“Jauhkan Islam yang menyimpan, sesat, dan menyesatkan," kata Presiden SBY dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Rabu (15/1) malam.
Ia juga meminta sesama Muslim bisa saling mencegah saudaranya melakukan tindakan radikal, terorisme, dan pemahaman jihad yang tidak pada tempatnya. Apalagi, jika hal tersebut mengatasnamakan Islam.
“Cegah potensi konflik antar pemahaman yang berbeda. Cegah pula provokasi yang bisa meruntuhkan kita,” katanya.
Presiden juga meminta agar direnungkan kembali nilai keutamaan Rasulullah SAW. Sebab, Nabi Muhammad SAW adalah teladan dan sumber inspirasi dalam tatanan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi moral dan etika yang mulia.
“Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum tepat untuk menambah kecintaan kita kepada Rasulullah. Lebih dari 14 abad lalu, Rasul telah memberikan teladan kepada kita untuk menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah serta berakhlak mulia,” katanya.