REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak melarang warga Muhammadiyah yang terjun ke dunia politik dan menjadi calon legislatif (caleg). Namun, PP Muhammadiyah mempunyai pesan khusus bagi para calon wakil rakyat itu.
"Di partai manapun, kader Muhammadiyah harus membawa nilai-nilai luhur, akhlak ke-Islaman yang menjadi concern Muhammadiyah," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di Jakarta, Rabu (15/1).
Haedar juga mengatakan, para caleg dan politisi dari warga Muhammadiyah harus mempunyai komitmen moral. Menurut dia, sikap itu yang dapat melahirkan perilaku yang menunjunjung tinggi kejujuran dan kebaikan. Pun, keluhuran untuk mengutamakan kepentingan rakyat.
Menurut Haedar, kader Muhammadiyah di partai manapun juga tidak boleh larut dalam godaan kekuasaan dan harta. Karena, ia mengatakan, sudah terbukti adanya godaan itu menjerumuskan politisi dalam tindak penyelewengan dan korupsi.
Kontrak moral, kata Haedar, harus bisa dijaga. "Agar tidak korup, menyimpang, dan melakukan skandal yang merugikan diri sekaligus hajat hidup rakyat," ujarnya.
Haedar juga menekankan warga Muhammadiyah yang menjadi politisi dan caleg harus membawa misi Muhammadiyah. Ia mengatakan, Muhammadiyah mengusung misi Islam yang berkemajuan.
Islam yang menegakkan nilai moral dan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. "Sekaligus bis memajukan di tempat masing-masing. Tidak boleh larut dengan diri sendiri tanpa membawa misi moral dan misi Muhammadiyah," kata dia.