REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Tien Martina Rahmanillah (43 tahun), warga Desa Karang Dima, Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa, menjadi korban penjambret spesialis perhiasan di wilayah setempat.
Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman ketika dikonfirmasi di Sumbawa Besar, Rabu, membenarkan adanya laporan kasus penjambretan dengan korban bernama Tien Martina Rahmanillah, yang berasal dari Desa Karang Dima. "Saat ini tim kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelakunya. Tim kami telah mengantongi sejumlah petunjuk," kata Karsiman.
Peristiwa penjambretan itu bermula ketika Tien tengah dalam perjalanan pulang setelah menjemput anaknya dari TK Islam, Sumbawa. Ketika melintas di Jalan Hasanuddin, Tien merasa sudah dibuntuti oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor.
Tepat di depan Mapolres Sumbawa, dua orang tersebut beraksi menyalip kendaraan Tien dari arah kiri, lalu merampas gelang rantai emas di tangan wanita itu. Seketika Tien merasa kesakitan dan kemudian baru tersadar jika gelang emas seberat 16 gram yang melingkar di lengan kirinya telah hilang dirampas pelaku.
Tien sempat mengejar pelaku, yang sempat dilihatnya memakai baju kotak-kotak, dengan mempercepat laju kendaraan meluncur ke arah Labuan Sumbawa. Namun, Tien kemudian menghentikan laju kendaraannya setelah anaknya merasa ketakutan, hingga ia mengurungkan keinginan untuk mengejar pelaku.
Nasib serupa dialami Rahma Jamati (43), warga Dusun Kalibaru, Desa Labuan, Badas. Kalung emas seberat 13 gram yang melingkar di leher Rahma dirampas penjambret di depan PLTD Labuan Sumbawa, sekitar pukul 14.00 Wita.
Sebelum mengalami nasib naas, Rahma yang mengendarai sepeda motor berhenti di pinggir jalan karena handphone-nya berbunyi. Saat asyik berkomunikasi, tanpa diduga dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Vixion warna merah putih, menghampiri Rahma, lalu merampas kalung di lehernya.
Rahma spontan berteriak dan sempat mengejar pelaku. Karena panik, pelaku yang sudah mengebut sempat hilang keseimbangan sehingga terjatuh di depan Terminal Sumer Payung, namun kemudian pelaku berhasil bangkit dan kembali melarikan diri.
Pelaku hanya meninggalkan tas plastik berisi baju dan celana, yang diduga kuat mau digunakan untuk berganti pakaian setelah beraksi agar sulit dikenali korban dan warga.