Rabu 15 Jan 2014 11:18 WIB

Jakarta Siaga Banjir Hingga 12 Februari

 Banjir menggenangi Jalan KH Abdullah Syafe'i di Kampung Melayu Besar, Jakarta, Senin (13/1).  (Republika/Yasin Habibie)
Banjir menggenangi Jalan KH Abdullah Syafe'i di Kampung Melayu Besar, Jakarta, Senin (13/1). (Republika/Yasin Habibie)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan HUMAS BNPB, Sutopo Nugroho mengingatkan warga DKI Jakarta untuk tetap mewaspadai datangnya bencana banjir. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) pun telah mengeluarkan Surat Pernyataan Siaga Banjir Jakarta. Surat ini berlaku hingga 12 Februari 2013.

"Gubernur DKI Jakarta telah mengeluarkan Surat Pernyataan Siaga Banjir Jakarta," kata dia seperti dilansir setkab.go.id, Rabu (15/1).

Surat ini dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta, Selasa (14/1/). Status Darurat Bencana ini diartikan sebagai keadaan yang berpotensi bencana berupa peningkatan eskalasi ancaman. Penetapan satus ini berdasarkan pertimbangan dari BPBD DKI.

"Mekanisme ini telah ditempuh BPBD DKI Jakarta kepada Gubernur DKI sehingga dikeluarkan surat Siaga Bencana Banjir Jakarta," katanya.

Selasa, pemprov DKI telah melakukan modifikasi cuaca di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Untuk modifikasi cuaca ini, pemprov DKI menganggarkan dana Rp 20 miliar dari APBD 2014. Namun karena APBD tersebut belum mendapatkan persetujuan DPRD, maka dana tersebut ditalangi BNPB.

Modifikasi dilakukan menggunakan tiga pesawat, salah satunya adalah pesawat Hercules Cassa 212-200. Pesawat milik TNI AU ini membawa enam ton garam yang dikemas dalam kontainer berbentuk corong hasil pengembangan teknologi modifikasi cuaca TNI AU. 

Pada bagian buntut pesawat dibuat lubang berdiameter 30 cm sebagai tempat penyebaran garam di dalam awan. Dari kontainer tersebut, ada pipa besi yang menyambung ke lubang pembuangan itu. Teknologi ini pernah dilakukan pada 2012 dan terbukti mampu mengurangi curah hujan 35 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement