REPUBLIKA.CO.ID, PONDOK AREN -- Pondok Aren, Tangerang Selatan diguyur hujan lagi, Rabu (15/1) sejak pukul 06.00 WIB. Padahal kemarin, Selasa (14/1), hujan tidak turun dari pagi hingga malam.
Warga sekitaran Pondok Aren mulai was-was dengan hujan yang turun sejak pagi hari. Emah (31 tahun), salah seorang warga Komplek Arinda, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan mengaku khawatir dengan cuaca pada bulan ini. Ia melihat berita banjir sudah menyerang di sejumlah titik di Jakarta dan Tangerang.
''Ya masih belum separah tahun kemarin sih, tapi jangan lah, mudah-mudahan hujannya sebentar,'' kata dia, ketika ditemui RoL, di sebuah warung makan di Pondok Aren, Rabu (15/1).
Tahun kemarin, Emah harus bekerja keras ke rumah ibunya untuk mengangkat barang yang terkena banjir di Taman Mangu, Pondok Aren. Banjir ketika itu sudah setinggi 80 cm dan bantuan belum ada dari pemerintah setempat karena air naik pada malam hari. Tim SAR baru datang ketika warga sudah selesai mengevakuasi diri sendiri.
''Kalau tahun kemarin kan banjirnya banyak kayak di Ciputat sama Pamulang, jadi telat datang, mereka cuma buat tenda sama periksa yang masih ada di rumah,'' kata dia.
Tapi kini, belum ada laporan banjir parah di rumah orang tuanya. Berbeda dengan Emah, salah seorang pengendara motor bernama Sutrisno yang sedang memompa ban berharap hujan tidak turun terlalu lama. ''Yang jadi masalah kan hujan turun terus gak berhenti-berhenti,'' kata dia.
Ia bingung karena beberapa ruas jalan tergenang air dan tidak ada solusi jalan alternatif, karena jalan alternatif ikut tergenang air.
Ia mengaku genangan air setinggi 30 cm di pertigaan arah Ciledug dari Jalan Raya Gopli, Tangerang Selatan. Ketika melewati jalan alternatif melalui Komplek Japos untuk mencapai Ciledug, ia pun tidak bisa melewatinya dengan sepeda motor karena jalan digenangi air.
''Terus saya lewat Cipadu, sama juga, yaudah Senin kemarin saya tidak kerja,'' kata pria yang bekerja di daerah Ciledug ini.