REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI TIMUR -- Dua bocah kakak beradik Rospita (4 tahun) dan Endrikus (1,8) ditemukan tewas terpanggang di dalam rumahnya di RT 3 Dusun Pinang Mas, Desa Sangatta Selatan, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Selasa (14/1) sekitar pukul 15.10 WITA.
Kedua bocah malang anak pasangan John dan Serfi itu ditemukan regu penolong di dalam tumpukan puing-puing rumahnya berukuran 4x4 meter dalam kondisi hangus dan mengenaskan.
Kedua korban ditemukan sudah menjadi arang dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangatta menggunakan mobil ambulance untuk di autpsi.
"Hingga saat ini polisi masih mengumpulkan data-data untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran yang menelan dua korban jiwa kakak beradik itu," kata Kapolres Kutai Timur, AKPB Edgar Diponegoro.
Pihak kepolisian belum bisa memberikan pernyataan resmi, karena data-data dan informasi terkait musibah itu masih dikumnpulkan. Kedua orang tua korban juga hingga saat ini belum bersedia dikonfirmasi, karena terlihat sangata shok.
Lokasi kebakaran sudah di amankan dengan berikan tanda garis polisi, karena ada empat rumah yang semuanya habis terbakar akibat peristiwa yang terjadi sangat cepat karena angin cukup kencang dan cuaca cerah.
"Enam unit mobil pemadam dikerahkan, namun karena angin kencang dan rumah yang kecil-kecil ukurannya sehingga semuanya habis terbakar," kata Kepala Unit Pemadam Kebamaran Faili, melalui pesan singkatnya atau SMS.
Salah seorang saksi mata H Rasid mengaku mendengar suara ledakan cukup keras dari rumah John sebelum musibah itu terjadi. Namun dalam waktu bersamaan Serfia, ibu korban loncat dari rumahnya dan berlari minta tolong.
"Ketika itu saya melihat api semakin berkobar menghanguskan rumah John. Pemilik rumah ibu korban terlihat jatuh dan bangun lagi sambil berteriak meminta tolong. Dia minta tolong agar diselamatkan anaknya ada di dalam rumahnya sambil terus berlari."
Rasid yang rumahnya berseberangan jalan dan berjarak sekitar 20 meter dari rumah korban menduga kebakaran tersebut akibat ledakan tabung elpiji ukuran 3 kilogram."Saya tidak berani masuk ke rumah karena takut melihat api semakin berkobar," katanya.