REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran air bersih di wilayah barat Jakarta berangsur-angsur mulai normal. Menurut Humas PT Pam Lyonnaise, Meyritha, terhentinya distribusi air itu terjadi setelah
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak terendam akibat banjir yang menerpa Jakarta pada Ahad (12/1) lalu.
"Sejak Senin (13/1) aliran air bersih kembali normal,"ujar Meyritha dalam siaran persnya yang diterima ROL, Selasa (14/1).
Menurutnya, pada Senin (13/1) sekitar pukul 17:00 WIB, IPA Cilandak yang masih tergenang banjir. IPA dimaksud mulai beroperasi kembali meski hanya dengan satu pompa dengan kapasitas sekitar 80 liter per detik. Pada hari ini, Selasa (14/1) pukul 08:00 WIB kapasitas produksi IPA Cilandak sudah naik secara bertahap sebesar 123 liter per detik walaupun masih belum kembali normal.
Normalnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak beroperasi dengan tiga pompa dengan kapasitas produksi sebesar 400 liter per detik. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa pasokan air PALYJA kepada pelanggan mengalami gangguan akibat banjir yang merendam fasilitas produksi di Cilandak. Hal ini menyebabkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak berhenti beroperasi untuk sementara sejak Ahad (12/1) pukul 23:00 WIB hingga keadaan normal kembali.
Saat ini, pihaknya sedang berupaya melakukan solusi terbaik agar keadaan bisa kembali normal dalam waktu dekat. Adapun wilayah yang terkena dampak akibat berhentinya IPA Cilandak adalah sebagai berikut :
Suplai Air Berkurang:
Gandaria Selatan, Mampang Prapatan, Tegal Parang, Pela Mampang, Bangka, Pejaten Barat, Pancoran, Cikoko, Kebon Baru, Tebet Timur, Tebet Barat, Bukit Duri, Manggarai Selatan, Kampung Melayu, Petogogan dan Pela Mampang.
Suplai Air Terhenti:
Jati Padang, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Gandaria Selatan, Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Duren Tiga, Pancoran, Duren Tiga, Kalibata, Pengadengan, Rawajati, Cikoko dan Bangka.
Palyja menyiagakan seluruh mobil tankinya untuk mengantisipasi keadaan darurat, seperti rumah sakit dan juga untuk memasok korban banjir di beberapa wilayah Palyja.