Selasa 14 Jan 2014 20:17 WIB

Partai Makin Kehilangan Ideologi

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergabungnya bos perusahaan penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana ke Partai Kebangkita Bangsa (PKB), sebagai wakil ketua umum, menimbulkan dua kesan dan interpretasi. Salah satunya adalah partai makin kehilangan ideologi. 

Sekjen Centre for Information and Cultural Studies (CICS), Hidayat Nahwi Rasul, mengatakan, masuknya Rusdi ke PKB setelah sebelumnya batal ke Partai Demokrat juga megindikasikan betapa mahalnya harga demokrasi kita.

"Sebelumnya Rusdi batal ikut di konvensi capres di partai Demokrat dengan alasan bukan habitat dia di politik. Tapi sekarang dia masuk ke PKB dan menjadi wakil ketua umum," ujar Hidayat Selasa (14/1).

Dengan dua indikasi tersebut, Hidayat mengatakan, dapat dibayangkan pemiihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2014 kemungkinan akan sarat dengan transaksi uang yang besar.

Jika hal tersebut terjadi, kata Hidayat, maka makin menunjukkan betapa kayanya negeri ini, sehingga orang berani bertaruh dengan uang besar untuk memenangkan konstestasi politik dalam Pemilu.

Akibatnya, ia mempertanyakan apakah KPU bertindak jujur dan independen, menjadi tidak penting lagi. Begitu pula apakah partai politik berlaku santun dan tidak curang, pemilih tidak menjual suaranya, serta seberapa independen sebuah media. "Semua hal itu tak ada gunanya dipertanyakan lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement