Senin 13 Jan 2014 23:01 WIB

Ditpolair Baharkam Polri Dikerahkan Tangani Banjir

Perahu untuk mengevakuasi korban banjir Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/c57
Perahu untuk mengevakuasi korban banjir Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Polisi Perairan Badan Pemeliharaan dan Keamanan Mabes Polri dikerahkan untuk menangani warga Jabodetabek yang terkena banjir karena curah hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjenpol Ronny F Sompie dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin, mengatakan Ditpolair Baharkam tersebut diperbantukan untuk wilayah Polres Metro Jakarta Utara dan Polres Metro Jakarta Utara.

Sementara, lanjut dia, untuk sebagian wilayah utara dan wilayah timur dibantu Ditsabhara Baharkam Polri. "Untuk Kampung Pulo dipimpin Dirsabhara Baharkam Polri," katanya.

Ronny mengatakan kegiatan tersebut berkoordinasi juga dengan Polda Metro Jaya.

Dia juga mengatakan akan mengerahkan pasukan Korps Brigade Mobil (Korbrimob) Polri untuk membantu masyarakat yang terkena banjir di Jakarta.

"Masih sedang saya tanyakan berapa jumlah pasukan yang diturunkan dan di daerah mana saja," katanya.

Menurut dia, Polda Metro Jaya mengerahkan pasukan sesuai jumlah personel yang bertugas di lokasi rawan banjir di wilayah masing-masing.

Dia menjelaskan untuk fungsi intelijen guna mendeteksi terhadap kemungkinan kerawanan tindak kriminal yang mengganggu masyarakat korban banjir, pihaknya juga berkoordinasi dengam anggora reserse dari Bareskrim Polri.

"Anggota reserse yang siap bertindak dari Bareskrim Polri. Semua anggota Polri yang diturunkan fokus terhadap pertolongan masyarakat korban banjir dan antisipasi gangguan kamtibmas," katanya.

Dia mengatakan info terakhir dari Kakorbrimob, yakni telah membantu Polres Depok sejak dua hari lalu.

"Mulai Selasa (14/1) akan mem'back up' pasukan Polda Metro Jaya, sementara penempatan oleh Polda di Kampung Pulo. Sesuai rencana kita siapkan kendaraan R4, R2 untuk membantu patroli, perahu karet, mobil SAR. Jumlah personel disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan secara bergantian," katanya.

Data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (13/1) pukul 07.00 WIB, sebanyak 5.152 jiwa mengungsi dari banjir Jakarta.

Sebanyak 276 RT, 75 RW di 31 kelurahan di 18 kecamatan dan 7.367 rumah (24.269 jiwa) terendam banjir.

"Pengungsi 5.152 jiwa tersebar di 35 titik pengungsi. Tinggi banjir bervariasi di beberapa tempat. Di Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur banjir yang menggenangi lima RW tingginya empat meter," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Daerah banjir yang terparah terjadi di Cawang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Di Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinagara Jakarta Timur, banjir merendam 1.508 rumah (3.427 jiwa), pengungsi sebanyak 212 jiwa.

"Sebagian besar warga tidak mau mengungsi meski banjir mencapai 100-250 cm. Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur banjir merendam RW 1, 2, 3, 5 dan 8," katanya.

Sutopo menambahkan sebanyak 1.944 rumah (6.293 jiwa) terendam banjir dengan tinggi 50-400 cm. Pengungsi mencapai 3.446 jiwa. Pengungsi berada di sembilan titik seperti Carefour, Posyandu, kantor Suara Pembaharuan, Masjid dan SD.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement